Kamis, Desember 16, 2010

Dasar Pemikiran "Mathematics Event"

Era globalisasi sekarang ini senantiasa menuntut semua pihak untuk terus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia agar mampu mengelola potensi yang dimiliki dan mengantisipasi kecenderungan perubahan.
Disadari bahwa, system pendidikan yang diterapkan kurang memungkinkan tercapainya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Sementara dilain pihak tuntutan masyarakat agar peningkatan kualitas sumberdaya manusia semakin besar untuk meningkatkan peran dan fungsinya menuju terwujudnya tatanan hidup dan kehidupan yang lebih baik.

Dan juga karena kurangnya kompetisi bagi siswa(i) SMP/sederajat, SMU/sederajat dan SD untuk memacu minat belajar mereka khususnya di bidang Matematika maka berakibat sangat rendahnya daya kritis dan daya saing mereka.
Oleh karena itu, kami bermaksud mengadakan Mathematics Event XI yaitu ajang kompetisi Matematika siswa(i) SMP/sederajat, SMU/sederajat dan SD. MATHEMATICS Event merupakan program kerja Himpunan Mahasiswa Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang bertolak dari beberapa kali pelaksanaan MATHEMATICS Event sebelumnya serta respon yang tinggi terhadap kegiatan ini.
READ MORE - Dasar Pemikiran "Mathematics Event"

Jadilah Ahli Matematika


Persiapkan dirimu untuk mengikuti ajang bergengsi:

Mathematics Event 2011

Yang diadakan oleh:

Himatika FMIPA Unhas 

(Himpunan Mahasiswa Matematika Universitas Hasanuddin)

Mathematics Event merupakan program kerja tahuna dari Himatika, jadi persiapkan lah dirimu dan jadilah juara Matematika!!!!







Jadilah yang terbaik di Indonesia Timur
READ MORE - Jadilah Ahli Matematika

Rabu, Desember 01, 2010

Selembar Buku Polos

Lembaran kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.

“Kok aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang hinggap!” tambah si buku polos menggugat.

“Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan.

Semua terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan. Hingga...

Seorang anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru, kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.

Ketika buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.

Saat itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi, karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya. **
READ MORE - Selembar Buku Polos

Tinggalkan Pesanmu

Total Tayangan Halaman

Komentar Terbaru

 

Followers

Thanks For Google and Google Indonesia Desain by Kiki Reskianti | Ebook Gratisan